Dianggap Menyebabkan Risiko, Petugas Keamanan SDN 7 Salotungo Mengeluhkan Panel Transformator Listrik PLN

Soppeng Tipikornews.Com--Keberadaan panel transformator milik PLN yang terletak di area sekolah SDN 7 Salotungo menjadi perhatian serius. Panel tersebut memiliki tegangan tinggi yang dapat menimbulkan risiko serius jika tidak ditangani dengan benar.

Panel transformator ini terletak di belakang mushalla yang ada di lingkungan SDN 7 Salotungo, tepatnya di Kelurahan Lalabata Rilau, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng. Insiden ini menjadi fokus perhatian pada Kamis, (05/09/2024).

Pak Bahar, seorang orang tua siswa yang juga bertugas sebagai petugas keamanan di SDN 7 Salotungo, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai panel transformator tersebut. Menurutnya, panel ini sangat berbahaya karena tidak dilengkapi dengan sistem pengaman seperti gembok yang mencegah anak-anak membuka panel tersebut. "Saya sangat khawatir karena panel ini tidak memiliki pengaman yang memadai. Anak-anak bisa saja dengan mudah membuka panel ini kapan saja, dan ini tentu saja sangat berisiko bagi keselamatan mereka," ujarnya saat ditemui wartawan.

Pak Bahar menambahkan bahwa kekhawatirannya bukan tanpa dasar, mengingat panel tersebut berada di area yang sering dilalui oleh siswa-siswa. Tanpa adanya pengamanan yang memadai, potensi terjadinya kecelakaan atau insiden yang melibatkan panel transformator ini menjadi semakin tinggi. Oleh karena itu, ia mendesak pihak terkait untuk segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa panel tersebut aman dan tidak membahayakan para siswa.

 "Seharusnya panel transformator ini dilengkapi dengan gembok dan dipagari dengan baik sehingga anak-anak tidak dapat menjangkaunya ketika mereka sedang bermain di sekitar area tersebut. Alternatif lainnya adalah dengan menaikkan panel tersebut ke ketinggian yang lebih tinggi. Terlebih lagi, di musim hujan seperti saat ini, ada kekhawatiran bahwa arus listrik dapat menyebar ke luar panel dan menyentuh anak-anak, yang tentunya bisa berakibat fatal," ungkap Pak Bahar dengan penuh kekhawatiran.

Pak Bahar melanjutkan, "Kami telah mengirimkan surat resmi kepada pihak PLN untuk menyampaikan keluhan kami tentang masalah ini, namun hingga saat ini belum ada tindakan konkret yang diambil. Sebagai petugas keamanan, tanggung jawab kami adalah memastikan keselamatan anak-anak di sekolah. Kami terus berupaya untuk melakukan pengawasan secara maksimal, namun dengan jumlah siswa yang cukup banyak, kami tidak dapat mengawasi mereka secara menyeluruh setiap saat. Terkadang, anak-anak sulit untuk mematuhi peringatan dan instruksi yang diberikan," tambahnya.

"Oleh karena itu, kami yang mewakili pihak sekolah sangat berharap agar pihak PLN segera menindaklanjuti keluhan kami ini. Kami mendesak agar langkah-langkah perbaikan segera dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan. Kami berharap agar perhatian dan tindakan cepat dari pihak PLN dapat memastikan keselamatan siswa dan mengatasi masalah ini dengan sebaik-baiknya," tutup Pak Bahar.

 

0 Komentar