Polman,Sulbar
Tipikornews.id - Team pemburu berita saat pulang dari tugas investigasi di beberapa instansi di sulbar tiba tiba terkejut melihat beberapa mobil truk roda 4.6 dan 10 antri terdiam di sepanjang bahu jalan poros sulsel via sulbar ,Kamis (07/12/2023)
Wartawan Tipikor news id secara refles langsung mendatangi salah seorang supir pertanyakan penyebab adanya antrian mobil sepanjang kurang lebih 4 Km dari titik arah sulbar maupun dari titik arah sulsel.
Menurut para supir setelah dikonfirmasi menyatakan bahwa kami tidak berani masuk ke jembatan timbang karena setiap kami lewat. kami harus menyetor uang Sebanyak Rp 50.000 sapa seorang supir truk (secret name).
Adanya informasi dari supir truk tiba tiba team Media mendatangi petugas Dishub di tempat jaga guna mengklarifikasi prihal laporan supir mobil ke para wartawan .
Tepatnya pada jam 10.00 kamis malam kedatangan team media disambut dengan penuh keramahtamahan oleh para petugas dishub di kantor jembatan timbang/pos jaga.
Team media menemui salah seorang petugas Dishub yang bernama Muh. Nur sebagai penanggungjawab /kepala Jaga pada malam itu,apa benar bahwa setiap mobil yang masuk zona timbangan, apabila muatan mobilnya melebihi kapasitas yang sebenarnya akan dimintai uang sebesar Rp 50.000 per unit/mobil.
Sangkaan Muh.Nur saat itu mengatakan bahwa samasekali tidak pernah terjadi hal pungutan semacam itu pak ,hanya saja dia takut karena jika muatannya lebih harus di bongkar karena masuk kategori pelanggaran kata M.Nur.
Lanjut team media bertanya .Apa yang menyebabkan sehingga para supir truk tidak berani lewat ? ,sedangkan para mereka sudah melewati beberapa jalur Timbangan baik itu dari arah Makassar ke Palu (sulteng) maupun arah Palu ke makassar (sulsel).
jawaban yang di tunggu dari petugas (Muh.Nur ) dia hanya tinggal diam, hal inilah yang membuat team media sangat kesal ,sehingga team media berkesimpulan bahwa seluruh petugas jembatan timbang di Polman malam itu di sinyalir melakukan pengecekan mobil angkutan barang tidak sesuai dengan aturan yang sebenarnya.
Ironisnya lagi team media pertanyakan kepada Muh.Nur tentang kehadiran polantas di jembatan timbang,jawabnya hanya sekedar membantu kami apabila ada supir yang tidak memilki SIM, STNK dan Izin Trayek yang bermasalah
Team Media melontarkan pertanyaan yang kesekian kalinya kembali ke Saudara Muh. Nur selaku penanggungjawab di jembatan timbang prihal keberadaan polantas.
Apakah ada surat perintah tugas dari kasatlantas sebagai mitra atau partner dalam melaksanakan tugas pada malam ini ?..Kembali Pak Muh.Nur terdiam tanpa kata se katapun. (Hamal Malik)
0 Komentar