Tipikornews.com Jakarta Selasa 22-10-2025 – "Dari Sabang hingga Merauke, jeritan anak-anak putus sekolah semakin memilukan!" Demikian seruan Prof. Dr. KH Sutan Nasomal, pakar hukum internasional dan ekonomi, dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi di Markas Partai Oposisi Merdeka, Jakarta (21/10/2025).
Prof. Sutan Nasomal dengan nada prihatin mengungkapkan, "Ekonomi yang 'masuk angin' telah melumpuhkan sendi-sendi kehidupan. Pengangguran meroket, perusahaan gulung tikar, dan anak-anak terpaksa putus sekolah demi membantu orang tua."
PRESIDEN HARUS BERTINDAK!
Sang profesor mendesak Presiden RI untuk segera memerintahkan jajarannya mengevaluasi kinerja kepala daerah. "Apakah mereka benar-benar mampu menyentuh dan memahami denyut nadi masyarakat bawah?" tanyanya retoris.
Masalah anak putus sekolah, menurut Prof. Sutan Nasomal, adalah tragedi kemanusiaan yang tak bisa ditoleransi. "Mereka adalah korban dari pendapatan orang tua yang merosot dan kesulitan ekonomi yang mencekik," tegasnya.
HUTANG MENCEKIK, PERCERAIAN MENINGKAT
Lebih lanjut, Prof. Sutan Nasomal mengungkapkan fakta yang mencengangkan: "40% keluarga Indonesia terlilit hutang demi bertahan hidup! Banyak yang kandas dan berakhir dengan perceraian, merenggut hak anak atas pendidikan."
Fenomena ini, menurutnya, adalah bukti nyata kegagalan kepala daerah dalam memperhatikan kondisi riil masyarakat. "Mereka terlalu sibuk dengan pidato seremonial, sementara anak-anak kita berjuang untuk sesuap nasi," sindirnya tajam.
HARAPAN DI TANGAN PRESIDEN
Prof. Sutan Nasomal menyerukan kepada Presiden RI untuk segera mendorong kekuatan ekonomi masyarakat. "Hanya dengan intervensi langsung dari Presiden, harapan itu bisa kembali menyala," ujarnya penuh harap.
"Jika jutaan anak putus sekolah karena ketidakbecusan kepala daerah, untuk apa mereka dipertahankan?" pungkasnya dengan nada geram.
Narasumber: Prof. Dr. KH Sutan Nasomal, SH, MH
Red

0 Komentar