Dr. H. Iriyanto Baso Ence Calon Legislatif ( Caleg ) Dari DPR Partai Kebangkitan Nusantara Dapil 2 Sulsel No Urut 1.


Makassar 6, 2024
Soppeng Tipikornews.id – Dr. H. Iriyanto Baso Ence,S.H.,M.H. Akrab disapa Puang Anto.
Dari gelar yang tersemat di namanya, bisa ditebak kalau ia memiliki latar belakang ilmu hukum. Tercatat sudah 30 tahun lebih dirinya mempraktikkan ilmunya di dunia peradilan sebagai seorang advokat. Bersentuhan langsung dengan para pencari kebenaran dan keadilan hukum.

Namun, sejauh ini ia mengaku belum bisa menyampaikan dan menyalurkan ilmu pengetahuannya di bidang hukum melalui sebuah lembaga, misalnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Padahal dirinya memahami dan mengetahui, salah satu tugas lembaga legislatif adalah terkait legislasi, yakni membuat peraturan perundang-undangan.

”Ada sebuah keinginan dalam diri saya untuk menerapkan ilmu hukum itu melalui lembaga yang ada di Indonesia. Saya pahami dan tahu persis bahwa Indonesia ini adalah negara hukum, bukan negara kekuasan. Hukumlah yang menjadi landasan filosofis, landasan yuridis, landasan konstitusi untuk dijalankan di tengah masyarakat, bernegara, serta berbangsa,” ujar Puang Anto yang diwawancarai untuk siniar kanal Youtube Berita Kota Makassar.

Atas dasar itulah, jebolan S3 Hukum Tata Negara Universitas Padjajaran ini kemudian memilih untuk terjun ke dunia politik.

Ia maju menjadi calon anggota legislatif (caleg) DPR RI di daerah pemilihan (dapil) dua Sulawesi Selatan melalui Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN.

Terdapat sembilan kabupaten di dapil ini, yakni Bulukumba, Sinjai, Bone, Wajo, Soppeng, Parepare, Barru, Pangkep, dan Maros.

Caleg nomor urut satu ini pun telah aktif turun melakukan sosialisasi di tengah masyarakat. Selain sebagai ajang silaturahmi, kunjungan tersebut bertujuan untuk mendengarkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat.

”Ternyata apa yang disampaikan masyarakat berbeda-beda di setiap daerah. Mungkin karena budayanya, keinginan serta kebutuhan dan keluhannya juga berbeda. Namun, apa yang mereka sampaikan itu kita dengar semuanya dan menjadi hal yang harus diperjuangkan, karena itu hak konstitusi mereka.

Tidak ada pilihan lain kecuali harus diperjuangkan,” tandas Puang Anto.
Ia punya alasan kenapa ini harus diperjuangkan. Menurutnya, masyarakat berhak mendapatkan kesejahteraan sosial, kecerdasan dan keadilan konstitusional.

Dengan begitu, mereka akan merasakan sebuah perubahan. Termasuk pada aspek ekonomi, pertanian, kesehatan dan bidang lainnya.

”Bila memang menjadi kehendak Yang Maha Kuasa dan apa yang menjadi harapan saya dikabulkan, hak-hak masyarakat akan saya perjuangkan,” tegasnya.

Diakuinya, secara realitas sebuah perhelatan pesta demokrasi memang dinamika dan tantangannya sangat berat. Sementara dirinya sangat menginginkan pemilu berlangsung demokratis, jujur, dan bebas. Untuk itu, ketika bertemu dengan masyarakat, ia selalu menyampaikan untuk memilih pemimpin yang amanah dan jujur berdasarkan hati nurani.

”Faktanya saya mendengar dan melihat ada di antara masyarakat kita yang memang mengharapkan sesuatu. Namun saya menekankan dan mengajak mereka, mari mengantar pemilu ini berlangsung demokratis dengan memilih calon anggota dewan dengan cara bukan membeli suara. Hindari politik transaksional,” tandas Puang Anto.

Menuru dia, rakyat menjadi penentu pemimpin lima tahun ke depan. Karena itu, sekali lagi dia mengajak masyarakat untuk memilih presiden, wakil presiden, anggota legislatif dengan menggunakan hati nurari tanpa politik uang.

Masyarakat pun, lanjut Puang Anto, sudah menginginkan juga ada satu langkah perubahan.Mereka berkomitmen untuk memilih pemimpin yang amanah, jujur dan tidak mengkhianati apa yang menjadi hak-hak konstitusionalnya.

Sebagai persiapan menuju kursi Senayan, Puang Anto telah membentuk tim pemenangan di kabupaten pada wilayah dapilnya. Mulai dari koordinator kecamatan hingga desa. Kepada mereka disampaikan tentang perspektif ilmu demokrasi, mengajak serta meyakinkan mereka, baik kepada saudara, tetangga, dan keluarga bahwa saatnya memilih pemimpin yang amanah, jujur dan adil. Tidak meminta sesuatu.

”Sekarang ini kita tidak ingin menciderai pemilu. Konteknya sekarang adalah rakyat yang berdaulat dan menentukan. Gunakanlah hak itu di panggung di demokrasi ini yang baik dan berkeadilan, supaya nanti bisa menikmati hasilnya,” tandas Puang Anto.

Pencerahan seperti ini, kata dia, harus disampaikan untuk mencoba memperbaiki pemilu demokratis, berjuang bersama gagasan-gagasan dan ide-ide. Dengan begitu, bisa mengantarkan diri ke pintu DPR RI melalui cara yang baik, akuntabel, profesional dan berkeadilan. Ujungnya akan kembali kepada masyarakat. Apa yang menjadi harapan mereka akan bisa diwujudkan cepat atau lambat.***

0 Komentar